Pasir kerap merasai hembusan angin pantai, berubah arah laut, darat, tiap periode perputaran bumi yang seolah sebagai pergiliran jalan lintasan mentari. Sedang jalannya bulan, menyirat tarikan-tarikan, munculkan pasang dan surut. Pasir lagi yang merasai perbedaan besaran gelombang.
***********
Mungkin agak lebay, tapi rasanya nyambung juga mengibaratkan Erythro dengan pola pantai (yah meskipun juga rada maksa sih). Layaknya gelombang laut, mengalami pasang- surut, begitu juga erythro. Banyak keadaan yang bekerja seumpama gravitasi bulan, ada pula berbagai keadaan yang seumpama purnama atau juga sebagai bulan mati. Reaksi unik antara waktu dan keadaan yang menjadikan kehidupan erythro pasang surut. Namun begitu, seperti pantai pula,, Erythro akan terus eksis J
Meski sempat dikata orang: mati,,,
Meski sempat dikata orang: hidup tak segan,,,
Meski banyak dikira mem-breidel diri,,,
Meski banyak dikira punah,,,
tapi lihatlah kenyataannya tidak
Erythro tetap ada dan akan TERUS selalu ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar